Dengan mengucap
syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia – Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
dalam bentuk makalah ini dengan baik.
Makalah ini
penulis susun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam. Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari
pihak-pihak yang membantu baik secara materi maupun teknis. Oleh karena itu
penulis sampaikan terima kasih kepada :
Cara Mendapatkan Uang Dari Internet - YouTube
Cara Mendapatkan Uang Dari Internet Rp100.000 Dalam ...
Cara Mendapatkan Uang dari Youtube - Mulai dari Nol ...
Masyarakat
Indonesia sebelum kedatangan Islam ada yang sudah menganut agama Hindu Budha
maupun menganut kepercayaan adat setempat, Islam harus menyesuaikan diri dengan
budaya lokal maupun kepercayaan yang sudah dianut daerah tersebut.
Selanjutnya
terjadi proses akulturasi (pencampuran budaya). Prose ini menghasilkan budaya
baru yaitu perpaduan antara budaya setempat dengan budaya Islam. Setiap wilayah
di Indonesia mempunyai tradisi yang berbeda, oleh karena itu proses akulturasi
budaya Islam dengan budaya setempat di setiap daerah terdapat perbedaan.
Sedangkan tradisi
menurut istilah adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang ) yang
masih dijalankan dalam masyarakat. Sebelum Islam datang, masyarakat Nusantara
sudah mengenal berbagai kepercayaan. Hal inilah yang membuat proses dakwah
Islam pada saat itu tidak terlepas dengan adat istiadat yang berlaku di
masyarakat, karena sudah mendarah daging. Sehingga memerlukan proses yang cukup
lama.
Kesenian wayang
di Nusantara merupakan hasil karya seorang ulama yang terkenal, yaitu Sunan
kalijaga. Wayang dimanfaatkan Sunan kalijaga sebagai sarana dakwah menyebarkan
agama Islam di Nusantara. Masyarakat jawa tengah, khususnya, menganggap
kesenian wayang tidak sembarang kesenian. Wayang mengandung nilai filosofis,
relgius, dan pendidikan.
Dengan kesenian
wayang, Sunan kalijaga berhasil menarik perhatian masyarakat luas. Hal itu
membuat mereka tertarik untuk memeluk agama Islam dengan kesadaran dan kemauan
sendiri. Suna kalijaga terkenal sebagai ulama yang kreatif dan pandai menarik
simpati masyarakat. Beliau banyak menciptakan cerita pewayangan yang bernafaska
Islam. Misalnya, cerita yang berjudul Jamus Kalimasada, Wahyu tohjali, Wahyu
purboningrat,dan Babat alas Wonomarto.
Disamping
menciptakan cerita-cerita pewayangan, Sunan kalijaga juga berhasil
menciptakan peralatan perlengkapan dalam
wayang. Kelengkapan yang menyertai pementasan wayang adalah seperangkat gamelan
dan gending-gending Jawa.
Kasidah berasal
dari bahasa arab qasidah. Artinya puisi yang lebih dari empat belas bait.
Kasidah merupakan jenis seni suara yang bernafaskan Islam. Lagu-lagu yang
dinyanyikan berisikan unsur-unsur dakwah islamiah dan nasiihat-nasihat yang
sesuai ajaran Islam. Lagu-lagu kasidah biasanya dibawakan dengan irama gembira
dan diiring rebana.
Rebana pada
awalnya adalah instrumen yang mengiringi lagu-lagu keagamaan, seperti
puji-pujan terhadap Allah SWT, shalawat kepada Nabi Muhammad Saw, atau
syair-syair Arab. Karena fungsi yang dimankan itulah, alat ini disebut renbana.
Rebana berasal dari kata rabbanna yang berarti wahai Tuhan kami (semua bentuk
pujian kepada Allah Swt).
Lagu-lagu yang
berasal dari zikir dan shalawat itu biasanya disajikan dalam acara-acara
perayaan, seperti Mauid Nabi, Isra’ Mi’raj, atau pernikahan. Masuknya lagu-lagu
yang Arab modern ke Indonesia membuat para seniman Indonesia memadukan antara
kesenian tradisional dan lagu-lagu tersebut. Dari sinilah muncul kesenian
kasidah munculkesenian kasidah. Kasidah mulai populer sekitar tahun 1960-an,
tetapi masih bersifat lokal, belum begitu memasyarakat secara luas. Pada tahun
1970-an, kasidah sudah berkembang secara luas. Bahkan, sudah mulai tampil
ddalam acara televisi.
Hadrah adalah
suatu kesenian dalan bentuk seni tari dan nyanyian yang bernapaskan Islam.
Lagu-lagu yang digunakan adalah lagu-lagu yang berisi ajaran Islam, sedangkan
musiknya menggunakan rebana dan genjring. Hadrah biasanya dipentaskan dalam
acara syukuran atas kelahiran anak, pernikahan,atau hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan keislaman. Selain kesenian, syair-syair yang dilantunkan dalam
hadrah juga berisi nasihat-nasihat atau piwulang-piwulang luhur
Dalam beberapa
acara, seperti khitanan dan pernikahan, hadrah biasanya diselenggarakan dalam
bentuk arak-arakan. Hadrah merupakan hiburan untuk menyemarakkan upacara yang
sedang berlangsung.
Sekaten adalah
perayaan Mauid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di Yokyakarta dan Surakarta.
Kata sekaten itu sebenarnya berasal dari bahasa arab yatu syahadatain.
Syahadatain merupakan wujud engakuan keislaman seseorang. Sekaten mulai
diperkenalkan Raden patah di Demak pada abad XVI. Pada tahun itu ribuan orang
Jawa beralih agama Islam dengan mengucapkan syahadatain. Oleh karena itu,
penggunaan istilah sekaten menjadi populer.
Di Yokyakarta dan Surakarta, sekaten menjadi
lambang kekuatan dan keberanian pendiri kerajaan Mataram Islam. Tepat pada hari
maulid Nabi muhammad SAW, semua pusaka kerajaaan dibersihkan secara khusus.
Setelah itu, di arak mengelilingi jalan-jalan kota untuk dipertunjukan kepada
masyarakat luas. Perayaan sekaten itu diadakan setiap satu taun sekali, yang
dikenal dengan sebutan Muludan. Maksudnya adalah peringatan hari kelahiran Nabi
Muhammad SAW. Pada saat itu diadakan ceramah-ceramah keislaman di serambi masjid
keratonSurakarta dan keraton Yokyakarta atau Mataram.
BACA DIHALAMAN
SELANJUTNYA KLIK DISINI
BACA DIHALAMAN
SELANJUTNYA KLIK DISINI
0 Komentar untuk "REFERENSI TUGAS MAKALAH SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA (SKI) KARYA NOFI"