My Library

selamat datang di perpustakaan ilmu dan info.

pasang
pasang
pasang

Imâm Ibn Furak al-Asy’ari (w 406 H); Allah Tidak Boleh Dikatakan Ada Di Semua Tempat Atau Ada Di Mana-Mana

Penjelasan Ulama Ahlussunnah Bahwa Allah Tidak Boleh  
Dikatakan Ada Di Semua Tempat Atau Ada Di Mana-Mana

Ketahuilah, tidak boleh dikatakan “Allah ada di setiap tempat”, (atau “ada di mana-mana”), walaupun tujuannya untuk mengungkapkan bahwa Allah mengetahui atau menguasai segala sesuatu dari makhluk-makhluk-Nya. Berikut ini beberapa pernyataan ulama kita dalam menjelaskan bahwa pernyataan demikian itu tidak dibenarkan dan menyalahi syari’at.

﴾﴾ 1  ﴿﴿

Teolog terkemuka al-Imâm Ibn Furak al-Asy’ari (w 406 H) dalam salah satu karyanya berjudul Musykil al-Hadîts menuliskan sebagai berikut:

"اعلم أن الثلجي كان يذهب مذهب النجار في القول بأن الله في كل مكان وهو مذهب المعتزلة، وهذا التأويل عندنا منكر من أجل أنه لا يجوز أن يقال إن الله تعالى في مكان أو في كل مكان"

“Ketahuilah bahwa ats-Tsalji berpendapat seperti pendapat kaum an-Najjariyyah yang mengatakan bahwa Allah berada di semua tempat. Pendapat semacam ini, yang juga merupakan pendapat kaum Mu’tazilah; bagi kita kaum Ahlussunnah adalah sesat, karena Allah tidak boleh dikatakan berada di suatu tempat atau berada di semua tempat”[1].

﴾﴾ 2  ﴿﴿

Kemudian al-Imâm Ibn Furak sendiri telah membantah pernyataan “Allah ada di mana-mana” walaupun untuk tujuan mengungkapkan bahwa Allah mengetahui atau menguasai segala sesuatu dari makhluk-Nya. Beliau menuliskan sebagai berikut:

         "فمتى ما رجعوا في معنى إطلاق ذلك إلى العلم والتدبير كان معناهم صحيحًا واللفظ ممنوعًا، ألا ترى أنه لا يسوغ أن يقال إن الله تعالى مجاور لكل مكان أو مماس له أو حال أو متمكِّن فيه على معنى أنه عالم بذلك مدبرٌ له"

“Apa bila perkataan tersebut untuk tujuan mengungkapkan bahwa Allah Maha mengetahui segala sesuatu atau bahwa Allah Maha mengatur segala sesuatu maka tujuannya tersebut benar, namun demikian mengungkapkannya dengan ungkapkan semacam itu adalah sesuatu yang tidak benar. Ini persis sebagaimana yang engkau telah tahu bahwa Allah tidak boleh dikatakan bagi-Nya bahwa Dia “bersampingan dengan segala sesuatu di segala tempat”, atau dikatakan “menempel dengan segala sesuatu”, atau dikatakan “menyatu” atau “bertempat di dalam sesuatu”, sekalipun tujuan dari perkataan-perkataan semacam itu untuk mengungkapkan bahwa Allah Maha menguasai di atas segala sesuatu”[2].


[1] Musykil al-Hadîts, h. 63
[2] Ibid, h. 65-66





Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Imâm Ibn Furak al-Asy’ari (w 406 H); Allah Tidak Boleh Dikatakan Ada Di Semua Tempat Atau Ada Di Mana-Mana"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top