My Library

selamat datang di perpustakaan ilmu dan info.

pasang
pasang
pasang

SIAPAKAH TUHAN PARA NABI DAHULU, ALLAH ATAU YAHWEH?



"Dan Mereka Berkata: 'Sekali kali Tidak Akan Masuk Syurga Kecuali Orang-Orang Yahudi Dan Nasrani' Demikian Hanya Angan-Angan Mereka Yang kosong Belaka Katakanlah: "Tunjukanlah bukti kebenaranmu Jika Kamu Adalah Orang-Orang Yang Benar." (QS.Al-Baqarah[2]: 111)

SIAPAKAH TUHAN PARA NABI DAHULU, ALLAH ATAU YAHWEH?

Dalam Perjanjian Lama disebutkan:

[Kel 6:2 (6-1)] Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.
[Kel 6:3 (6-2)] Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.

Kata ‘TUHAN’ berasal dari Bahasa aslinya ‘Yahweh’ atau ‘YHWH’ yang tertulis dalam sumber Perjanjian Lama berbahasa Ibrani. [Selengkapnya lihat: http://injil.ws/yesus/tuhan-allah.html]

Ayat-ayat di atas dapat dijelaskan sebagai pernyataan bahwa menurut pemahaman Kristen Tuhan telah berfirman kepada Musa, sebagai sosok yang dipercaya umat Kristen telah menulis 5 kitab pertama dalam Perjanjian Lama, memberitahukan bahwa nama-Nya adalah ‘YHWH [Yahweh]’ sebagai nama diri, sekaligus dinyatakan juga bahwa orang-orang sebelum itu belum mengenal nama diri tersebut. Namun di tempat lain si penulis yang sama mengaku hal yang berbeda:

[Kej 4:26] Lahirlah seorang anak laki-laki bagi Set juga dan anak itu dinamainya Enos. Waktu itulah orang mulai memanggil nama TUHAN.

Set adalah anak dari Adam dn Hawa, dn nama diri Tuhan, yaitu ‘YHWH [Yahweh]’ mulai dikenal orang pada jaman anak dari Set, bernama Enos lahir. Bunyi ayat tersebut jelas menerangkan kapan nama ‘YHWH [Yahweh]’ pertama kali diperkenalkan (yang digaris-bawahi). Disini muncul pertanyaan: Mana dari kedua penjelasan tersebut yang benar, mengingat keduanya bicara soal WAKTU pertama kali nama 'YHWH [Yahweh]’ diperkenalkan.

Apakah keduanya bisa disinkronkan dan diartikan bahwa yang tidak mengenal nama YHWH [Yahweh] sesuai Kel 6:3 itu hanyalah Abraham, Ishak dan Yakub saja, sedangkan orang lain sudah mengenal nama Tuhan tersebut, bahkan jauh sebelum ketiga orang tersebut lahir? Katakanlah, kita membenarkan saja hal tersebut sekalipun kedengarannya aneh, mengingat Abraham, Ishak, dan Yakub merupakan orang-orang pilihan yang ajaran dan perkataannya banyak dikutip dalam Alkitab dan tercatat sering ‘berdialog’ dengan Tuhan.

Keterangan tersebut kembali ‘dimentahkan’ oleh tulisan dari orang yang sama, yaitu Musa (menurut anggapan Kristen) dalam ayat ini:

[Kej 4:1] Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Kain; maka kata perempuan itu: "Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN."

Di sini kata ‘TUHAN’ merupakan terjemahan dari ‘YHWH [Yahweh]’ dan kata ‘Allah’ diterjemahkan dari asal kata ‘Elohim’. Bisa kita jelaskan bahwa Musa menceritakan tentang Tuhan yang sudah diketahui namanya menciptakan alam semesta, kejadian penciptaan memang dimasa silam, namun keterangannya dibuat pada jaman Musa.

[Kej 4:1] yang menceritakan tentang UCAPAN dari Hawa yang adalah nenek dari Enos, kata yang keluar dari mulutnya menyebut ‘YHWH [Yahweh]’.

Alasan bahwa tulisan tersebut dibuat pada jaman Musa tidak bisa menolong, karena sekalipun ditulis kapan saja setelahnya, ucapan atau perkataan orang yang dikutip tentu harus sesuai dengan apa yang diucapkan orang tersebut pada waktu itu. Beda halnya kalau si pengarang sendiri memberikan informasi atau penjelasan tentang
sesuatu dimana lampau. Dengan demikian untuk kasus ‘perkataan Hawa’ ini terdapat 2 kemungkinan:
  1. Faktanya Hawa sama sekali tidak menyebut ‘YHWH [Yahweh]’ ketika menyambut kelahiran Kain, dan itu hanyalah merupakan kata TAMBAHAN dari si pengarang kitab tersebut.
  2. Atau Hawa memang menyebut nama diri Tuhan, namun yang pasti bukan ‘YHWH [Yahweh]’, sebab ada nama diri lain dari Tuhan yang sudah dikenal oleh Hawa pada waktu itu.

APAKAH ADA NAMA DIRI TUHAN SEBELUM DIPERKENALKAN PADA MUSA?
Mari kita coba telusuri jawaban atas pertanyaan tersebut dari ‘rimba-raya’ 5 Kitab Musa, terutama yang mencantumkan kisah-kisah manusia sebelum nama ‘YHWH [Yahweh]’ diperkenalkan kepada Musa.

[Kej. 15:2] Abram menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu."
[Kej. 15:8] Kata Abram: "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya?"

Abraham memanggil Tuhannya dengan panggilan sebutan 'Tuhan ALLAH’, berasal dari kata ‘Elohim Yahweh’. Dalam kitab Kel 6:3 jelas dan terang dikatakan bahwa Ibrahim belum diperkenalkan dengan nama diri Tuhan “YHWH [Yahweh]’. Maka muncul pertanyaan lagi: siapa nama Tuhan yang sebenarnya keluar dari mulut Abraham tersebut?

Apakah Abraham hanya menyebut kata ‘Tuhan’ atau ‘Elohim’ saja sebagai nama jabatan/sebutan/gelar, atau memang menyebut dua-duanya, yang satu merupakan nama jabatan, yang lainnya adalah nama diri Tuhan yang memang sudah dikenal Abraham, namun yang pasti nama tersebut bukan ‘YHWH [Yahweh]’ sebab banyak ayat alkitab juga menemukan istilah ‘El/Elohim/Eloah’ yang diakui oleh umat Kristen sendiri sebagai nama yang paling ‘dini’ ditemukan dalam Alkitab. Nama ‘El/Elohim/Eloah’ juga diakui punya dua makna, yaitu sebagai ‘nama diri’ dan sebagai ‘nama jabatan’ [Lihat http://injil.ws/yesus/tuhan-allah.html]

Lalu, dari mana kita tahu ketika manusia sebelum Musa menyebut ‘El/Elohim/Eloah’ itu harus diartikan dengan nama jabatan dan bukan nama diri. Itu hanyalah merupakan ‘pengarahan’ dari 5 kitab Musa yang sudah menyatakan nama diri Tuhan adalah ‘YHWH [Yahweh]’, karena adanya pernyataan tersebut maka nama ‘El/Elohim/Eloah’ diposisikan sebagai nama jabatan dan bukan nama diri.

Dari tulisan di atas, dapat disimpulkan:
  1. Satu-satunya sumber penjelasan tentang nama diri Tuhan ‘YHWH [Yahweh]’ hanyalah 5 kitab Musa, yang ditulis oleh atau merupakan kesaksian Musa seorang diri (sesuai pemahaman Kristen).
  2. Penjelasan tentang kapan pertama kali nama diri Tuhan ‘YHWH [Yahweh]’ diperkenalkan ternyata simpang siur.
  3. Penjelasan tentang nama diri Tuhan ‘YHWH [Yahweh]’ dalam kitab tersebut ternyata mempunyai kesalahan dan tidak berdasarkan fakta yang sebenarnya.
  4. Ada indikasi dalam kitab tersebut bahwa orang-orang sebelum jaman Musa telah menyebut nama diri Tuhan yang lain.
  5. Ada indikasi bahwa nama diri Tuhan tesebut adalah ‘El/Elohim/Eloah’ yang mirip dengan nama diri Tuhan dalam ajaran Islam yaitu ‘Allah’

Perhatikan juga yang berikut ini:

Pernyataan Musa:
[Ulangan 4:35] "Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah ALLAH, tidak ada yang lain kecuali Dia."
[Ulangan 6:4]"Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu ALLAH kita, Tuhan itu Esa!."

Pernyataan Daud:
[II Samuel 7:22] "Sebab itu Engkau besar, ya Tuhan ALLAH, sebab tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada ALLAH selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami."
[Mazmur 86:8] "Tidak ada seperti Engkau di antara para ALLAH, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kau buat."

Pernyataan Solomon (Sulaiman)
[I Raja-Raja 8:23] "Ya Tuhan, ALLAH Israel! Tidak ada ALLAH seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu;"

Pernyataan Yesaya:
[Yesaya 43:11] Saksikanlah: "Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku."
[Yesaya 44:6] Beginilah firman Tuhan, Raja dan Penebus Israel, Tuhan semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada ALLAH selain dari pada-Ku..
[Yesaya 45:5-6] Saksikanlah: "Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada ALLAH. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain."

Pernyataan Yesus:
[Markus 12:29] "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan ALLAH kita, Tuhan itu Esa."
[Ulangan 4:39] "Sebab itu ketahuilah pada hari ini dan camkanlah, bahwa Tuhanlah ALLAH yang di langit di atas dan di bumi di bawah, tidak ada yang lain." .
[Yohanes 17:3] "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya ALLAH yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus."

LALU BAGAIMANA MENURUT AL-QUR’AN?
Sekarang kita coba menemukenali masalah ini berdasarkan sumber yang lain. Sebagaimana 5 kitab Musa, sumber tersebut juga berdasarkan ‘kesaksian seorang diri’ dari nabi Muhammad SAW. Kita tidak menemukan kata ‘YAHWEH’ keluar dari mulut nabi Adam dan Hawa termasuk juga ketika Al-Qur’an bercerita tentang penciptaan manusia dan kehidupan kedua nenek moyang umat manusia tersebut ketika berada di ‘jannah’. Satu-satunya sebutan Tuhan yang ada, hanyalah kata ‘rabb’, yang berasal dari bahasa Arab yang merupakan nama jabatan Tuhan:

[7:23] Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

Kita tidak menemukan nama diri ‘YAHWEH’ tersebut keluar dari mulut Iblis maupun malaikat pada peristiwa tersebut. Para malaikat dicatat menyebut kata ganti orang pertama ‘Engkau’ dan Iblis juga demikian, selain menyebut ‘Engkau’ juga menyebut kata ‘Tuhan’ sebagai nama jabatan. Apa rahasia di balik ini? Apakah waktu di sorga dan ketika Adam dan Hawa diturunkan ke bumi, Allah belum memperkenalkan nama-Nya?

Manusia yang pertama yang menyebut nama Allah adalah Habil, anak nabi Adam dan Hawa seperti berikut:

[5:27] Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

Darimana Habil mengetahui nama diri Tuhan tersebut? Apakah dari kedua orang tuanya? Di sini kita bisa menganalisa bahwa ‘kemungkinan besar’ nama diri Tuhan sudah diperkenalkan sejak Adam pertama kali diciptakan dan berdiam di ‘jannah’ bersama istri beliau. Logikanya, jika Tuhan memberikan pengetahuan tentang nama-nama sesuatu, maka pertama kali yang akan diberitahukan-Nya pastilah nama-Nya sendiri. Apalagi
Adam dan Hawa pertama kali tinggal disurga, ‘rumah’ Tuhan dan berkumpul bersama Tuhan. Tidak masuk akal kalau anda misalnya tinggal di istana Presiden RI, namun selama bertahun-tahun anda berdiam di sana sama sekali tidak diperkenalkan siapa nama Presidennya?

Jadi, ketika Al-Qur’an menerangkan:

[2:31] Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!"

Apakah masuk akal jika Allah memberi pengetahuan kepada Adam tentang nama benda; bumi, langit, burung, pohon, binatang, dlsb. tapi tidak memperkenalkan nama diri-Nya sendiri?

Al-Qur'an menginformasikannya, dan berdasarkan ayat-ayat lain yang bisa kita 'rangkai' dengan akal sehat, kesimpulan akan mengarah kepada: Tuhan memang telah memperkenalkan nama diri-Nya sejak pertama-kali manusia diciptakan.

Selanjutnya secara konsisten, Al-Qur’an memberitahukan kepada kita bahwa setelah itu manusia mengenal nama diri Allah sebagai nama Tuhan yang harus disembah:

[7:59] Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya."

[21:66] Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfa'at sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"

[12:66]maka Ya'qub berkata: "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)"

Bahkan Al-Qur’an juga menjelaskan Nabi dan Rasul Allah sesudah itu juga memanggil Allah sebagai nama diri Tuhan yang harus disembah:

[7:140] Musa menjawab: "Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat.

[5:72] Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu".

Khususnya buat nabi Isa Almasih, ternyata berdasarkan catatan alkitab Perjanjian Baru, beliau juga menyebut kata ‘El/Elohim/Eloah’, atau yang mirip dengan bunyi kata tersebut.

Kitab Perjanjian Baru aslinya ditulis dalam Bahasa Yunani, namun khusus untuk ucapan Yesus ini, kalimatnya tidak diterjemahkan:

Menarik sekali bahwa ketika Yesus sendiri berseru di kayu salib ia menterjemahkan kata 'El' dalam bahasa Ibrani itu menjadi 'Eloi' dalam bahasa Aram yang dalam terjemahan LAI disebut sebagai bahasa Ibrani. Bahasa aslinya sebenarnya adalah 'hebraic dialekto' (dialek Ibrani) atau 'hebraisti' (lidah orang Ibrani). [Lihat: http://injil.ws/yesus/tuhan-allah.html]

Ternyata Yesus tidak berseru ‘YHWH [Yahweh]’, padahal beliau waktu itu bukan dalam kondisi dan situasi ‘sembarangan’ sesuai larangan dalam Perjanjian Lama:

[Kel 20:7] Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

Tidak seorangpun punya pikiran kalau ketika itu Yesus memanggil nama diri Tuhan 'YHWH [Yahweh]’ artinya Yesus sudah memanggil nama Tuhan dengan sembarangan. Justru seharusnya dalam kondisi kritis tersebutlah Yesus paling pantas memanggil nama diri Tuhan yang dikeramatkan kaum Yahudi tersebut. Lalu, mengapa Yesus sampai lupa dan malah memanggil nama Tuhan yang lain?

KESIMPULAN:
Para Nabi terdahulu tidak menyembah YHWH [Yahweh] atau nama-nama Tuhan yang lain, termasuk Trinitas, melainkan hanya menyembah satu TUHAN, yaitu ALLAH.

“Dan sesungguhnya Kami telah meng-utus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.” (QS. An-Nahl: 36).

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al-Anbiya’: 25)
Baca juga:

 sumber artikel:
https://m2.facebook.com/notes/cah-bagus-menjawab-fitnah-misionaris/siapakah-tuhan-para-nabi-dahulu-allah-atau-yahweh/313545165414849?_rdr
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "SIAPAKAH TUHAN PARA NABI DAHULU, ALLAH ATAU YAHWEH?"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top