My Library

selamat datang di perpustakaan ilmu dan info.

pasang
pasang
pasang

ANALISIS PRAGMATIK KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI

 BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikas yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk berkomunikasi, pada hakikatnya setiap manusia tidak dapat hidup sendiri, bersosialisasi dengan manusia yang lain adalah sebuah keharusan dan sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia. Hadirnya fenomena ini maka akan muncul sebuah pertanyaan, bagaimana seorang manusia hidup bersosialisasi dengan manusia yang lain? Jawabnya adalah dengan melakukan tindak ujar. Ketika seseorang melakukan tindak ujar yang baik dan benar, yakni tindak ujar yang tidak melukai lawan bicara. Maka dari itu, dalam melakukan tindak ujar dengan lawan bicara, penting sekali untuk memahami dan mempelajari bagaimana tindak ujar yang santun untuk melakukan komunikasi dalam rangka bersosialisasi, semua ini akan dibahas dalam ilmu pragmatik tentang kesantunan berbahasa.
Pragmatik merupakan salah satu cabang ilmu tata bahasa yang berkaitan erat dengan tindak ujar. Konteks dalam suatu tindak ujar ini memiliki peran yang sangat penting. Konteks dalam suatu situasi yang berbeda akan memengaruhi makna sebuah tindak ujar yang sama. Jadi, penggunaan sebuah bahasa dapat mempengaruhi maksud dan tujuan dari tindak ujar yang disampaikan oleh pelaku tindak ujar.
Di dalam ilmu pragmatik, bahasa diteliti tidak lepas dan harus sesuai dengan konteks bahasa yang dimaksud. Bahasa dan konteks dalam pragmatik menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sebuah karya sastra apabila telah sampai kepada pembacanya maka sang penulis atau pengarang tidak memiliki hak atas karyanya sendiri. Hak yang dimaksud dalam hal ini adalah, hak membela atau menyatakan baik atau menutupi buruknya karya yang ia buat dari komentar pembaca, baik itu komentar yang positif atau yang negatif. Hal ini pun terjadi pada Ayu Utami dalam novelnya yang berjudul Saman telah mencuri perhatian para kritikus dan dianggap memberikan warna baru dalam sastra Indonesia. Selain mendapatkan komentar yang baik dari para pembacanya, novel ini juga mendapatkan respon negatif dari sebagian pembacanya maupun dari beberapa sastrawan yang lainnya.
Komentar yang baik dan buruk yang mengiringi novel saman telah menarik perhatian penulis untuk menjadikan novel ini sebagai subjek dalam penelitian kecil yang penulis lakukan, yang berkaitan dengan ilmu pragmatik mengenai kesantunan berbahasa. Dalam penelitian ini penulis tertarik menganalisis unsur Pragmatik Kesantunan Berbahasa dalam Novel Saman Karya Ayu Utami.

B.   Pembatasan Masalah
Untuk mempermudah dan menjelaskan permasalahan yang akan dibahas, maka dalam penelitian ini penulis memfokuskan permasalahan pada penelitian pragmatik terkait kesantunan berbahasa dalam tindak tutur percakapan antar tokoh di dalam novel Saman karya Ayu Utami. Penelitian ini menggunakan “prinsip kesantunan yang sampai saat ini dianggap paling lengkap, paling mapan, dan relatif paling komprehensip yang dirumuskan oleh Leech. Rumusan itu selengkapnya tertuang dalam enam maksim interpersonal”.[1]


C.   Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dibahas sebelumnya pada pembatasan masalah, serta permasalahan pada latar belakang yang telah dibahas pula sebelumnya, maka pertanyaan mendasar dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan kesantunan berbahasa menurut teori Leech dalam tindak tutur percakapan antar tokoh di dalam novel Saman karya Ayu Utami?

D.   Tujuan Penelitian
Dalam Penelitian ini ada dua tujian yang ingin di capai diantaranya yaitu:
1.    Menjelaskan kesopanan berbahasa dalam novel Saman yang masuk dalam salah satu kategori kesopanan berbahasa teori Lecch.
2.    Menjelaskan bahasa dalam novel Saman yang tidak masuk dalam kategori maksim kesantunan berbahasa teori Lecch.



Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "ANALISIS PRAGMATIK KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NOVEL SAMAN KARYA AYU UTAMI"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top