My Library

selamat datang di perpustakaan ilmu dan info.

pasang
pasang
pasang

Konflik Yaman: Multi Aspek dan Multi Dampak

Halaman 1 dari 6
Konflik Yaman: Multi Aspek dan Multi Dampak
Jakarta - Dahulu kala, Yaman yang terdiri dari Yaman Utara dan Yaman Selatan adalah negeri yang damai, bahkan Yaman dikenal dengan negeri Arabia Felix (Arab yang berbahagia). Namun sejak tahun 1994, sebutan tersebut tidak lekat di Yaman lagi, karena Yaman kini tengah dalam pusaran 'sejuta konflik' di berbagai sisi negeri.

Pada tahun 1994, konflik perang saudara menerpa Yaman, antara pemerintah Yaman dengan pengikut partai sosialis di wilayah selatan Yaman. Konflik ini dipicu keinginan untuk melepaskan diri dan membentuk kembali negara Yaman Selatan. Perang yang dikenal dengan sebutan “Perang Musim Panas 94” ini berakhir setelah Pemerintah Yaman berhasil menguasai keadaan.

Setelah Yaman bagian selatan reda, Yaman kembali digoyang pemberontakan kelompok Al-Houthi di wilayah utara, di Provinsi Sa'adah, yang berbatasan langsung dengan Arab Saudi. Kelompok Al Houthi ini sebenarnya ada sejak tahun 1994, namun pada tahun 2004 mulai melakukan perlawanan total.

Nama Al Houthi dinisbatkan pada pemimpin mereka, Hussein Badreddin Al-Houthi yang tewas dibunuh tentara Yaman tahun 2004. Awalnya kelompok ini menamakan diri "As-Shabab Al-Mukminin" kelompok oposisi yang menentang invasi AS di Irak serta campur tangan AS di Yaman. Setelah pemimpin gerakan ini Hussein Badreddin Al Houthi terbunuh, saudaranya bernama Abdul Malik Houthi menggantikan posisinya. Ia mempopulerkan nama Al Houthi sebagai nama gerakannya. Gerilyawan Al Houthi mayoritas Muslim Zaidiyah (salah satu aliran dalam Syiah), maka dianggap ancaman serius bagi Yaman dan Arab Saudi.

Untuk mengatasi gerilyawan Al Houthi, Arab Saudi sudi menyuntikkan dana ke Yaman setiap tahun US$ 2 miliar. Dengan target menjamin keamanan wilayah perbatasan Arab Saudi - Yaman. Arab Saudi khawatir pemberontakan itu merembet ke wilayahnya. Yaman dan Arab Saudi juga menuding ada peran Iran di balik pemberontakan Al Houthi, bahwa senjata Al Houthi itu disuplai Iran.

Tudingan dan dugaan ini kemungkinan ada benarnya, karena ada pengakuan dari Rajeh Badi, salah seorang utusan Al Houthi ke Iran pada awal Maret 2015. Badi menyatakan, kelompok Syiah Al-Houthi yang saat ini secara de facto memegang kekuasaan di Yaman mengaku mendapatkan jaminan bantuan ekonomi dan persenjataan dari Iran. Badi menegaskan ada komitmen Iran akan membantu perekonomian Yaman dengan membangun pembangkit listrik dan bahan bakarnya untuk kebutuhan setahun, serta dukungan di bidang militer. Parahnya, Pemerintah Yaman mempersenjatai suku-suku membentuk milisi untuk menghadapi kelompok Al Houthi.

Di sisi lain, Arab Saudi dan Yaman adalah partner bangsa Arab yang keduanya memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat. Selama Yaman memerangi Al Houthi, AS diduga kuat terlibat membantu, dengan bukti jet-jet tempur yang lalu lalang adalah milik AS. Menguatnya bantuan Amerika Serikat ke Yaman tersebut menarik perhatian Al Qaeda, karena Al Qaeda selalu mengincar AS. Jihadis Al Qaeda segera berdatangan ke Yaman Selatan, menyebabkan Yaman Selatan yang dulu dipengaruhi komunis, kini menjadi basis kelompok Salafi Jihadi Al Qaeda.
 
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Konflik Yaman: Multi Aspek dan Multi Dampak "

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top